6/22/2016

jika memang kita harus berpisah, ku mohon kau bahagia


sayang, ketika aku memutuskan pergi dari hidupmu, ketahuilah bahwa semuanya sudah kupikirkan dengan matang. Bahkan jauh sebelum akhirnya hari itu tiba. Dan, kesakitan saat harus melepaskan seseorang yang namanya acapkali kusebut dalam penggalan do’a-do’a ternyata harus kurasai lebih dulu, benar-benar di luar dugaan.

Kita tak perlu saling menyalahkan. Bukan salahmu, jika cerita tentang kita usai sampai di sini. Bukan salahku, jika tak bisa lagi menitipkan segala rasa yang dulu pernah kau minta. Kita hanya sedang belajar menghadapi sebuah perubahan. Siap atau tidak, perubahan itu pasti ada!

Maaf jika akhirnya aku memilih mundur demi kebaikan-kebaikan lain yang akan kau peroleh nanti, sayang. Juga sebaliknya. Langkahku semakin jauh, melepasmu adalah langkah terbaik demi menjaga perasaan ini dari pergerakan luka yang bisa memperburuk kondisi hati.

Biar nanti, kumohonkan pada waktu untuk mengajariku melupakanmu – meski tak mudah – bukan untuk membencimu. Perpisahan ini mungkin tak membuatku lantas membencimu atau sebaliknya, tapi tetap rasa sakit itu ada. Luka itu bisa jadi membekas di sini. Tapi cukup aku saja yang merasakannya. Kau tahu, kan? Aku sudah ahli menyembunyikan hal-hal yang sejatinya menyakitkan bagi diri.

Maka, sayang, izinkanlah aku memangkas habis-habis ranting-ranting yang menjuntai ke masa lalu. Mulai saat ini, semua telah berubah. Ada sebuah batas transparan dari dirimu yang kini tak bisa lagi kusentuh. Pikiranmu yang tak bisa lagi kuterka akan kemana tujuannya. Tenanglah, kita hanya sedang belajar menerima apapun yang telah diajarkan oleh Sang waktu.

dan untuk terakhir kali nya,ingin sekali rasanya ku genggam erat tangan mu dan berbisik lirih pada hati mu,
sayang,aku terlanjur menyayangi mu :') jika memang kita harus berpisah, ku mohon kau bahagia

#cintadalamkata

0 komentar:

Post a Comment